Dampak Covid 19 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pendidikan Secara Psikologis di Negara-Negara ASEAN
Rektor Universitas Medan Area, Bapak Prof. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Pandemi Covid-19 sudah menjadi isu global yang telah menimbulkan dampak yang besar hampir di segala bidang termasuk di Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan dan juga telah menimbulkan tekanan sosial ekonomi masyarakat hampir diseluruh negara mengalami masalah yang dilematis antara menyelamatkan perekonomian negaranya atau keselamatan hidup warganya, yang tentu saja negara tersebut pastinya akan menyelamatkan warga negaranya.
Namun hal ini memberikan konsekuensi terhadap pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan yang telah berdampak pada kehidupan sosial termasuk di negara-negara di ASEAN dan khususnya di Indonesia.
Negara Indonesia pun juga harus menghadapi peningkatan jumlah pengangguran, kondisi kinerja yang menurun, aktivitas ekonomi yang melambat dan penyebaran virus yang masih terus meningkat. Pandemi ini juga memberikan dampak yang sangat besar pada dunia pendidikan yang dimana membuat kita terpaksa belajar secara daring serta terbatasnya kondisi infrastruktur yang terbatas seperti kuota yang mahal, sinyal yang belum merata, serta perangkat yang belum sesuai dalam proses belajar daring.
Oleh karena itu, dengan kegiatan webinar ini Beliau berharap bisa berdiskusi bersama tentang dampak pandemi serta bagaimana kita dapat beradaptasi dan bersama untuk melewatinya menurut cara pandang ilmu psikologi dan ekonomi serta berharap webinar ini memberikan kontribusi bagi wawasan pengetahuan serta dalam menghadapi New Normal.
Bapak Sutan Emir Hidayat, PH. D yang menyampaikan materinya mengenai Ekonomi keuangan Syariah, tujuan terbentuknya Ekonomi keuangan Syariah yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi secara nasional dengan cara mengembangkan industri produk halal yang unggul, memperkuat industri keuangan syariah lalu mengembangkan dana-dana sosial keagamaan melalui zakat, wakaf ataupun infaq untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi meskipun pertumbuhan ekonomi diprediksikan menurun dikarenakan pandemi.