Saat memasuki dunia perkuliahan, ada beberapa istilah yang mungkin terdengar asing di telinga mahasiswa baru. Di dunia pendidikan yang sangat berbeda dengan masa sekolah ini, ada berbagai istilah khusus yang hanya ditemui di dunia perkuliahan. Setelah melakukan daftar ulang, seorang mahasiswa pasti akan mendengar istilah KRS dan SKS. Ke dua istilah tersebut akan selalu muncul di dunia perkuliahan terutama saat memulai semester baru. Namun, karena masih berstatus mahasiswa baru, biasanya KRS dan SKS yang diberikan untuk semester pertama sudah ditentukan dari kampus. Mengerti sistem KRS dan SKS sangatlah penting bagi seorang mahasiswa. Dua hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap jalannya perkuliahan di semester-semester berikutnya. Nah, supaya lebih memahami tentang dua istilah tersebut.
KRS merupakan singkatan dari Kartu Rencana Studi. Sesuai namanya, kartu ini akan berisi rencana mata kuliah yang diambil oleh seorang mahasiswa selama 1 semester. Di dalam kartu ini, akan terdapat beberapa hal yaitu nama mata kuliah, SKS, nama dosen, identitas mahasiswa, pengesahan, dan lain-lain.
Pengisian KRS dilakukan sebelum semester baru dimulai. Akan ada namanya waktu pengisian KRS yang memungkinkan mahasiswa untuk menyusun rencana studinya untuk 1 semester. Meskipun pengisian KRS dilakukan secara mandiri, mahasiswa tetap bisa berkonsultasi untuk menentukan pilihan mata kuliah. Konsultasi ini dilakukan dengan Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang telah ditentukan.
Di kampus-kampus tertentu, waktu pengisian KRS bisa seolah menjadi medan perang. Banyak mahasiswa yang rela bergadang dan mencari koneksi internet tercepat supaya bisa mendapatkan mata kuliah yang diinginkan. Hal ini terjadi karena adanya kuota mahasiswa untuk setiap mata kuliah. Selain itu, ada pula kampus yang sudah menyediakan KRS dalam bentuk paket. Mahasiswa yang mendapatkan sistem ini tidak perlu repot memilih dan menyusun KRS-nya sendiri karena semua sudah dipilihkan oleh pihak kampus.
KRS dan SKS merupakan dua hal yang berbeda, namun sangat berkaitan. KRS merupakan mata kuliah yang akan diambil oleh seorang mahasiswa. Sedangkan SKS atau Satuan Kredit Semester merupakan beban mata kuliah yang dipilih.
Setiap mata kuliah memiliki beban perkuliahan yang berbeda-beda. Biasanya, mata kuliah umum dan tidak wajib akan terdiri dari 2 SKS. Sedangkan mata kuliah wajib dari program studi akan memiliki 3 SKS atau bahkan lebih. Salah satu mata kuliah dengan beban terbanyak yaitu skripsi dengan total 6 SKS. SKS sendiri merupakan waktu perkuliahan yang akan ditempuh selama satu minggu. Biasanya, 1 SKS sama dengan 50 menit. Jadi, kalau kamu memilih mata kuliah dengan total 3 SKS, kamu akan mendapat kuliah tersebut selama 150 menit dalam 1 minggu. Kamu mungkin akan mengikuti perkuliahan selama lebih dari 1 kali seminggu untuk mata kuliah dengan SKS yang lebih banyak.
Di dalam satu semester, mahasiswa bisa menentukan SKS yang diambil. Kampus biasanya akan memberi jatah SKS yang bisa diambil berbeda-beda untuk setiap mahasiswa. Seorang mahasiswa dengan IPK yang lebih tinggi boleh mengambil SKS sampai batas maksimal, yaitu 24 SKS. Sedangkan mahasiswa dengan IPK lebih rendah, hanya dibatasi maksimal 20 atau 22 SKS. Pengambilan SKS akan sangat berpengaruh terhadap perkuliahan yang ditempuh. Semakin banyak SKS yang diambil, tentu beban perkuliahan akan semakin banyak. Kamu perlu ingat, bahwa saat berkuliah, waktu milik mahasiswa tidak hanya dipakai untuk datang ke kelas tapi juga mengerjakan tugas. Semakin banyak SKS akan sama dengan semakin banyak mata kuliah sehingga tugas juga semakin padat.
Sumber : https://www.bimbelkedokteran.id/blog/apa-itu-krs-dan-sks-di-dunia-perkuliahan/
Artikel sebelumnya :